Wednesday 27 November 2013

[Culinary Travel]: Afternoon Tea di Bifengtang, Beijing

Suhu udara sore itu [23/11/2013] di Beijing cukup dingin meskipun belum sampai nol derajat. Meskipun kami baru saja makan siang beberapa jam lalu, udara dingin membuat perut mulai lapar. Apalagi dari tadi asyik menelusuri Wangfujing, pedestrian yang terkenal di Beijing. Rasa lapar membuat kami memasuki salah satu mall yang ada di  daerah Wangfujing. Mall ini merupakan salah satu mall tertua di Beijing. Selain banyak outlet high-end products, di mall ini juga dipenuhi restoran baik yang high-end juga maupun medium serta fast food restaurant.
Setelah menelusuri beberapa restoran di mall tersebut, akhirnya pilihan jatuh pada restoran berdnama 'Bifengtang". Bifengtang adalah salah satu chain restoran yang sangat terkenal di Beijing yang Cantonese cuisine.
Di dalam restoran tampak beberapa orang yang duduk. Beberapa diantaranya asyik berselancar menggunakan laptop. Wifi di tempat itu gratis.
Tampak di meja terdapat standar peralatan makan dan minum yang terdiri dari piring, gelas teh, mangkuk kecil  beserta sendok bebeknya dan sumpit.
Kami memesan green tea terlebih dahulu sambil melihat-melihat menu. Menunya bergambar dan terdiri dari dua bahasa beserta penjelasan cukup rinci mengenai apa isi menu tersebut serta berapa harganya.  Sangat membantu.
Kami tidak bermaksud untuk makan berat. Pertama kami memesan semacam bapao yang berisi sayuran yang satu porsinya terdiri dari tiga buah.
Isinya berbagai macam sayuran serta mushroom. Sangat lezat.  
Sebelum bapao habis, maka kami tertuju pada salah satu menu yang menarik yaitu satu set berbagai macam meat yang disajikan di atas nampan bersusun yang biasanya digunakan untuk sajian afternoon tea. Menurut si waiter, menu tersebut adalah salah satu menu andalan restoran tersebut. Dan yang menarik, karena outlet di situ masih soft opening, untuk menu tersebut diberikan diskon sebesar 20%. Harga normal adalah CNY 60 per porsi. Benar, ketika menu tersebut datang yang terasa adalah mewahnya. Benar-benar afternoon tea ala Beijing.    
Kita lihat apa yang ada di dalam kedua piring tersebut. Di bagian atas, terdapat tiga macam makanan yaitu telor (satu telor dipotong menjadi empat), irisan daging bebek panggang dan irisan daging ayam panggang.
Di bagian bawah terdapat 4 (empat) macam makanan yaitu irisan mentimun, irisan daging angsa (bukan bebek!!), ayam rebus dan yang tidak kalah surprise adalah lidah bebek. Menu terakhir inilah yang menarik. Belum pernah sebelumnya kami mencicipi lidah bebek. Di Indonesia beberapa restoran menyediakan ceker bebek tapi rasanya belum pernah menemukan lidah bebek.
 Maka inilah menu lengkap afternoon tea kami.
Rupanya lidah bebek sangat terkenal di Beijing. Bebek tidak hanya dimakan dagingnya tetapi kaki, lidah, kepala dan jeroannya pun dibuat masakan.
 Lidah bebek ini dimasak dengan chilli oil yang pedas. Rasanya agak liat karena mengandung tulang muda namun cukup empuk dan dapat dimakan seluruhnya.

Last visited: 23/11/2013

Bifengtang
Dongcheng, Wangfujing
China
T: +86 10 6513 1111
W: www.bifengtang.com.cn




[Culinary Travel]: Peking Duck at the Oldest Peking Duck Restaurant

Peking Duck atau Bebek Peking adalah salah satu masakan atau makanan tradisional khas Beijing yang bahkan sudah menjadi masakan nasional Cina. Rasanya tidak afdol jika mengunjungi Beijing tanpa makan Bebek Peking-nya. Ternyata banyak sekali restoran yang menyediakan Bebek Peking. Beberapa yang terkenal di antaranya adalah Da Dong, Quanjude dan Bianyifang.  Hanya masalahnya adalah banyak di antara restoran tersebut yang hanya menjual bebeknya per ekor. Setelah menelpon beberapa restoran yang di-recommend, akhirnya pilihan jatuh pada Bianyifang yang memungkinkan kita memesan bebek setengah ekor.

Bianyifang ( 便) yang merupakan salah satu restoran bebek Peking tertua di Beijing. Bianyifang didirikan pada tahun 1416.  Bianyifang mememiliki beberapa cabang di Beijing di antaranya berada di Glory Mall, Chongwenmen yang kami kunjungi. Sebenarnya tidak sulit menemukan restoran ini, namun karena letaknya di bagian office tower bukan di mall-nya, setelah bertanya beberapa kali akhirnya kami menemukan restoran ini. Di depan pintu masuk lobby tower terdapat patung bebek yang menunjukan bahwa ada restoran Bebek Peking di situ.
Bianyifang terletak di lantai 4 Glory Mall bagian office tower. Setelah sampai di lantai 4, terdapat beberapa perempuan penyambut tamu yang siap mengantar kita masuk ke dalam.  Karena tidak melakukan reservasi sebelumnya, kami menanyakan apakah masih tersedia tempat dan salah satu dari penyambut tamu tersebut mengiakan dan mengantar kami masuk.

Nampak, restorang yang menampung ratusan orang agak lengang. Mungkin karena hari Senin (25/11/2013) dan kami datang sebelum jam makan malam.
Salah seorang waiter mendekati dan memberikan buku menu yang tebal. Dengan bahasa Inggris yang terbata-bata, komunikasi pun terjalin. Kami memesan sebotol bir sembari melihat-lihat menu.
Waiter merekomendasikan bir lokal bermerek Yanjing, salah satu yang terkenal di Cina. Bir ini diproduksi oleh salah satu produsen bir yang terbesar di Cina yang kebetulan berlokasi di Beijing bernama Beijing Yanjing Brewery. Jadi cocok untuk menemani makan Bebek Peking. Bir terbaik di Beijing, Bebek Peking terbaik di Beijing.
 Yanjing Beer berwarna kuning keemasan dan sangat jernih. Rasanya light

Karena kami hanya mau mencoba Bebek Peking, maka kami memesan setengah ekor Bebek Peking termasuk condiment-nya dan satu jenis sayuran yaitu empat macam jamur yang dimasak kungpao.

Tak lama kemudian, datanglah condiments dari Bebek Peking yang terdiri dari 10 lembar semacam kulit lumpia untuk makan Bebek Peking, potongan timun dan onion serta saus hoisin.
 Tidak sampai 10 menit seorang koki datang dengan dorongan yang di atasnya terdapat setengah ekor Bebek Peking pesanan kami. Setelah memperlihatkan bahwa bebek tersebut adalah setengah ekor, dengan mahir si koki memahat Bebek Peking tersebut tepat di hadapan kami.
 



Pertunjukan tersebut berakhir setelah sepuluh menit. Irisan daging bebek dan kulitnya disajikan rapi di atas piring bebek.




 Lengkap sudah pesanan kami. Lalu bagaimana cara makan Bebek Peking ini?
Kami minta agar waiter memberikan contoh bagaimana orang Beijing makan Bebek Peking. Pertama, si waiter mengambil satu lembar kulit lumpia dan menaruh di tangannya. Lalu, diambilnya dua potong daging bebek dan dicelupkan ke dalam saus hoisin.
Setelah daging bebek diletakkan di atas kulit lumpia, lalu taruh potongan timun dan onion. Setelahnya dengan sigap si waiter menggunakan sumpit yang dipegangnya untuk menggulung kulit lumpia yang sudah diisi tadi.
 Maka siaplah Bebek Peking kita untuk dimakan. Meskipun tidak dimakan dengan nasi, karena kulit lumpia terbuat dari tepung, maka setelah makan beberapa buah terasa kenyang.

Last visted: 25/11/2013

Bianyifang Restaurant 
18 Chongwenmen Outer Street, Glory Plaza 4/F
Chongwen District, Beijing
China
T: +86 10 67112244
W: www.bianyifang.com

[Culinary Travel]: Wangfujing Snacks Street

Rasanya belumlah ke Beijing jika tidak mengunjungi Wangfujing, khususnya snack street-nya. Wangfujing adalah sebuah nama jalan di pusat kota Beijing (Wangfujing Dajie). Sebenarnya jalan ini sama  dengan jalanan lain di Beijing. Hanya saja jika sore hari, jalan sepanjang 810 meter ini dari selatan ke utara ditutup untuk diubah menjadi pedestrian street yang keramaiannya dapat disamakan dengan Avenue des Champs-Elysees di Paris. Di sepanjang jalan ini terdapat pertokoan, hotel, restoran dan aneka jajanan lokal. Katanya, setiap hari pedestrian ini dikunjungi paling tidak 600 ribu pengunjung dan bahkan mencapai 1,2 juta orang pada liburan summer. Wangfujing dapat diakses baik dengan bus, subway maupun taxi. Kami menggunakan subway Line 1 dan berhenti di Wangfujing Station yang terletak di bawah The Malls at Oriental Plaza, salah satu mall terbesar dan terpanjang di daerah Wangfujing. 
Pada saat itu [23/11/2013], meskipun suhu menunjukan hampir mencapai nol derajat, Wangfujing ramai dikunjungi orang. Cara terbaik untuk menyusuri Wangfujing adalah dari Selatan ke Utara. Selatan artinya di mana terletak Wangfujing Station, The Malls at Oriental Plaza atau Beijing Hotel terus menyusuri ke arah utara sampai ujung jalan Donghuamen. 


Salah satu atraksi yang menarik di Wangfujing adalah snack street-nya. Snack street adalah salah satu gang yang ada di Wangfujing yang menjual berbagai macam snacks atau makanan kecil (sebetulnya bukan hanya makanan kecil tetapi juga terdapat beberapa restoran di sana). Gang tersebut ditandai dengan gerbang megah yang disebut dengan istilah paifang [牌坊]. 
Begitu memasuki gang sempit itu, langsung kita akan melihat di kanan kiri kita berjejer penjaja snack yang beraneka ragam. Mereka berteriak-teriak menawarkan jualannya. Foto-foto di bawah ini menggambarkan apa saja yang mereka jual. 

 














 Kami mencoba semacam kue ini yang ternyata adalah es krim goreng seharga CNY 20 untuk dua buah.
  
 Dan yoghurt yang sangat populer di Beijing (CNY 10).
Menyusuri jalanan Wangfujing tidak lah membosankan. Selain snacks, di  gang-gang sepanjang Wangfujing juga banyak restoran dan penjual cendera mata.


Di ujung Wangfujing kita akan menjumpai snack street lagi yang dikenal dengan nama Dong Hua Men Night Market (东华门) yang menjual makanan yang sama dengan yang berada di Wangfujing snack street. Bedanya, Dong Hua Men Night Market lebih tertata dan rapi. Para penjualnya pun berseragam.  





Last visited: 25/11/2013

Wangfujing Snack Street & Dong Hua Men Night Market
Wangfujing Dajie
Beijing
China